29 Agustus, 2008
Valentino Rossi
Alam memberinya talenta dan ia melakukan sisanya. itu penggalan kalimat yang bisa kita dapatkan di buku biografi Valentino Rossi. Sewaktu kecil, ia hanya ingin jadi pembalap sepeda tercepat. Impiannya menjadi juara dunia. Tetapi, ia telah meraih lebih dari impian
tertingginya: ia mendominasi berbagai kejuaraan, ia mematahkan lusinan rekor, ia mengoreksi batas kecepatan dalam dunia balap motor, dan ia menciptakan tren baru. Ia adalah dewa sirkuit motor, raja MotoGP, penguasa balapan motor. Ia membalap dan hidup di luar nilai-nilai tradisi. Ia telah mengubah dengan cepat dunia balap motor, menjadi ikon dalam olah raga tersebut. Para pendukungnya mengikutinya di setiap sirkuit seolah ia adalah seorang rockstar.
Ia tak terkalahkan.Pada 2002, saat usianya baru 23 tahun, ia sudah mampu meraih sukses yang belum pernah dicapai siapa pun, memenangkan kejuaraan dunia untuk semua
kategori: 125cc, 250cc, 500cc, dan MotoGP.Ia telah menang di level internasional dengan Aprilia, Honda, dan Yamaha. Sabtu, 18 April 2004 di Welkom, Afrika Selatan adalah hari yang akan selalu diingat dalam sejarah balapan motor dunia, suatu momen yang mengubah wajah perhelatan kejuaraan MotoGP. Valentino Rossi memenangkan balapan pertamanya bersama Yamaha, mengalahkan Honda. Sesuatu yang sebelumnya tak pernah terpikirkan, bahkan bagi diri Rossi sendiri. Saat pindah dari tim super power Honda yang pada saat itu dianggap tim setan karena kwalitas mesin motornya ke Yamaha yang jauh levelnya dari Honda. Itu karena Rossi sudah tidak tahan dengan Honda karena selalu dibilang dia menang karena mengendarai motor terhebat.
Kepindahannya ke Yamaha dianggap sebuah lelucon karena banyak yang meramalkan karir Rossi sudah tamat, tp kenyataannya beda, kepindahannya ke Yamaha membuat dunia benar2 mengakui kehebatannya.
Dalam otobiografinya tsbtWhat If I Had Never Tried It (Andai Aku Tak Pernah Mencobanya...) humor-homor segar yang mungkin luput dr sorotan penikmat motogp dijelaskan rinci disini, bagaimana ia dan Rossi fans club merencanakan lusinan lelucon misalnya naik podium memakai baju renang, masuk toilet stelah final lap dan sampai menyiapkan polisi gadungan untuk memberinya surat tilang karna terlalu ngebut. pokoknya banyak lgi, awal perseteruannya dengan Biaggi, Gibernau n Capirossi,
tp yang sangat disesalkan mengapa Rossi tidak menceritakan tentang kekasih ato pacarnya ato percintaannya dengan siapa,, terlalu pribadi ato jangan2.....................
" aku selalu tahu kebenaran dibalik setiap kemenangan dan kesalahan ku. Aku tahu persis mengapa dan bagaimana aku bisa menang atau kalah."
"bagiku sikap mental adalah harga mati."
Penasaran kelanjutannya…?? Dapatkan bukunya di took buku trdkat hehee…..^^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar